Bali | Kepolisian Daerah (Polda) Bali menunjukkan respons cepat dan kerja sigap dalam mengungkap dan menangani tragedi tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya, yang menjadi salah satu insiden kecelakaan laut terburuk di Indonesia tahun ini. Hingga Kamis sore 03 Juli 2025, Polri mengonfirmasi bahwa jumlah korban meninggal dunia mencapai lima orang, sementara 29 orang berhasil diselamatkan dan 32 lainnya masih dalam pencarian intensif.
Dalam konferensi pers resmi, Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol. Ariasandy, menyampaikan perkembangan terbaru operasi penyelamatan dan pencarian korban yang terus dilaksanakan tanpa henti sejak insiden terjadi.
“Berdasarkan data terakhir yang telah terverifikasi, total korban dalam insiden ini mencapai 66 orang, terdiri dari 29 orang selamat, 5 meninggal dunia, dan 32 masih dalam pencarian,” ujar Kombes Ariasandy, Kamis (3/7/2025).
Langkah Cepat Polri: Evakuasi, Verifikasi, dan Koordinasi SAR
Sebagai garda terdepan, Polri bergerak cepat sejak detik pertama laporan diterima, melakukan koordinasi lintas instansi dengan Basarnas, TNI AL, Polairud, dan pihak pelabuhan. Proses penyelamatan yang melibatkan unit-unit khusus termasuk penyelam Polri, berhasil menyelamatkan puluhan korban dari kondisi ekstrem di laut terbuka.
Kombes Ariasandy menambahkan, dari korban yang selamat, 4 di antaranya merupakan anak buah kapal (ABK), sementara 25 orang lainnya adalah pengguna jasa penyeberangan. Adapun korban hilang yang masih dalam pencarian terdiri dari 23 penumpang dan 8 ABK.
“Seluruh korban telah dan akan terus diidentifikasi secara hati-hati dan menyeluruh di posko darurat,” tambahnya.
Polri Siagakan Personel dan Buka Layanan Krisis untuk Keluarga Korban
Tidak hanya melakukan pencarian dan evakuasi, Polda Bali juga membuka layanan informasi korban 24 jam, mendirikan posko identifikasi korban, serta menyediakan dukungan psikologis bagi keluarga korban yang datang dari berbagai daerah.
“Kami turut berduka cita yang sedalam-dalamnya kepada keluarga korban. Kami pastikan seluruh sumber daya dikerahkan maksimal untuk pencarian korban dan penyelidikan penyebab kecelakaan,” tegas Kombes Ariasandy.
Kinerja cepat dan tanggap ini mendapat apresiasi dari masyarakat dan keluarga korban yang merasa terbantu oleh kehadiran dan keterbukaan informasi yang diberikan oleh aparat kepolisian.
Penyebab Masih Didalami, Proses Hukum Disiapkan Bila Ada Unsur Kelalaian
Mengenai penyebab tenggelamnya kapal, Polri menyatakan masih dalam proses penyelidikan intensif. Tim Inafis dan Unit Gakkum Ditpolairud Polda Bali sedang mengumpulkan data teknis dan saksi untuk mengusut tuntas insiden ini. Bila ditemukan unsur kelalaian atau pelanggaran prosedur keselamatan, proses hukum akan segera dilakukan terhadap pihak terkait.
“Keselamatan penumpang adalah tanggung jawab bersama. Bila ada unsur pidana, kami akan tindak tegas,” ujar perwakilan tim penyidik Polda Bali.
Tragedi yang Menggugah: Seruan Perbaikan Transportasi Laut
Tragedi ini menggugah perhatian publik nasional. Pemerhati transportasi laut dan aktivis keselamatan penumpang mendesak pemerintah untuk meningkatkan pengawasan operasional kapal dan memperketat standar keselamatan.
Namun di tengah suasana duka dan tekanan, kinerja Polri di lapangan menjadi titik terang, menjaga harapan dan ketertiban dalam situasi penuh kepanikan.
Tim
#TragediKMP #PolriTanggap #KecelakaanLautBali
0 Komentar